Cara Para Ulama Di Zaman Salafus Shalih Ketika Kehilangan Sesuatu

Kehilangan sesuatu memang membuat hati ini sedih, dan mungkin air mata ikut melelek, hal itu wajar adanya karena begitu cintanya kita pada sesuatu yang hilang tersebu.

Kita Ambil contoh saja kehilangan dompet di jalan yang isinya barang-barang penting semua seperti STNK, SIM, KTP dan lain sebagainya. Pastinya sedih to....

Apakah hanya kita yang kehilangan di masa kini, apakah masa kini saja ada yang namanya kehilangan?

Ternyata tidak. Sudah dari dahulu yang namanya kehilangan itu ada. artinya orang-orang dahulu juga pernah merasakan sakitnya yang namanya kehilangan barang yang di cintai atau barang yang penting.

Lantas apa yang dilakukan oleh orang-orang dahulu ketika kehilangan?

Yang pasti banyak, ada yang mencarinya kembali, ada yang pergi ke orang pintar, dukun, dan ada pula yang menemui ulama dan macam-macam caranya yang orang lakukan.

Lalu apa yang dilakukan oleh para ulama di zaman salafus shalih ketika kehilangan sesuatu?

Banyak.... Ada beberapa cara di pakai, dan mengenai tentang cara mengatasi hal semacam ini, banyak sekali, akan tetapi saya akan menyebut satu diantara ratusan cara yang digunakan oleh ulama salafus shalih. Diantara cara ulama-ulama di zaman salafus sholih ketika kehilangan sesuatu, mereka melakukan cara ini

وكان جماعة من السلف رحمهم الله يقرؤون سورة ( والضحى ) سبع مرات فيجدون ضالتهم

wa kaana jamaa'atun minas salafi rohimahumullaaahu yaqro'uuna suurota wad duhaa sab'a marrootin fa yajiduuna doollatahum
Artinya :

Di zaman dulu jemaah salafus shoolih rahimahumullaah (ketika kehilangan sesuatu dan ingin mencarinya) mereka membaca surah ad dhuhaa 7 kali dan mereka menemukan barang yg hilang tersebut

Sumber : ebook al ibtihaaj bi kholaasotil ilaaaj
Disqus Comments