Kebiasaan Ulama' Terdahulu Mengumpulkan Kisah Para Ulama' Yang Telah Wafat

Sudah menjadi kebiasaan para ulama terdahulu, yaitu mengumpulkan kisah-kisah para ulama yang telah wafat dan menceritakan kejadian yang dialaminya setelah wafat. Hal ini sudah lumrah terjadi diantara para ulama. Hikmah adanya pengumpulan kisah-kisah ulama yang telah wafat tak lain untuk memperkokoh keyakinan dan memperbanyak beribadah kepada Allah.

Kisah-kisah yang ada diantaranya adalah


وقال صالح بن بشير رأيت عطاء السلمي في النوم فقلت له رحمك الله لقد كنت طويل الحزن في الدنيا قال أما والله لقد أعقبني ذلك راحة طويلة وفرحا دائما فقلت في أي الدرجات أنت فقال مع النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا


"wa qoola shoolihun ibnu basyiirin : ro'aitu athoo'an as-sulami fin-naumi fa qultu lahuu rohimakallaahu la qod kunta thowiilal-huzni fid-dunyaa qoola amaa wallaahi la qod a'qobanii dzaalika roohatan thowiilatan wa farohan daa'iman fa qultu fii ayyid-darojaati anta ? fa qoola ma'an-nabiyyiina was-siddiiqiina was-syuhadaa'i was-shoolihiina wa hasuna ulaa'ika rofiiqoo"


artinya : Sholih bin basyiir berkata : aku melihat atho' as-sulami (yang sudah wafat) di dalam mimpi, aku berbicara kpdnya : semoga allah memberikan rahmatnya kpdmu , krn saat kamu masih didunia kamu senantiasa bersedih hati.


Atho as-sulami menjawab : namun begitu , hal demikian sudah berakhir, sekarang aku sedang beristirahat yang panjang dan aku merasakan kebahagiaan yang abadi ,


Sholih bin Basyiir berkata : berderajat apa kamu itu?,


Dia menjawab : derajatku bersama dan para nabi, org yg siddiiqiin, org yg shoolihiin dan Dan mereka itulah teman yang baik

Sumber : ihyaa'u uluumid-diini jilid 4 hal 508
Disqus Comments